BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan pesat teknologi
informasi menyebabkan bertambahnya permintaan suatu sistem, baik berupa
perangkat keras maupun perangkat lunak yang dapat digunakan dengan baik dan
cepat.
Permintaan yang terus bertambah ini tidak sebanding
dengan kemampuan perangkat keras yang ada. Salah satu cara untuk mengatasi hal
itu dibuat pengembangan di sisi perangkat lunak dengan membuat suatu sistem
virtual di mana beberapa perangkat keras atau komputer dihubungkan dalam
jaringan dan diatur oleh sebuah sistem operasi yang mengatur seluruh proses
yang ada pada setiap komputer tersebut sehingga memungkinkan proses berjalan
dengan cepat. Sistem operasi yang mengatur proses ini sering disebut sebagai
sistem operasi terdistribusi.
Sistem operasi terdistribusi ini sekarang menjadi trend,
terutama untuk research yang kadang membutuhkan cpu yang
sangat cepat untuk melakukan perhitungan yang sangat kompleks. Dalam makalah
ini akan dibahas mengenai sistem operasi terdistribusi, terutama untuk
mengetahui apa dan bagaimana cara sistem ini bekerja.
1.2.Tujuan
Supaya lebih tahu tentang apa yang dimaksud dengan system terdistribusi
contoh system terdistribusi dsb.
1.3.Perumusan Masalah
-Defenisi system terdistribusi
- Alasan
Sistem Terdistribusi
- Karakteristik Sistem Terdistribusi
- Tujuam Sistem Terdistribusi
- Konsep P/K
- Konsep P/L
- Layered Protocol
- Application Layer
- RPC (Remote Procedure Call)
- ROI (Remote Object Invocation)
BAB II
PEMBAHASAN
A.SISTEM TERDISTRIBUSI
1.Defenisi
system terdistribusi
Sistem
terdistribusi merupakan sekumpulan prosesor yang tidak saling berbagi memori
atau clock dan terhubung melalui jaringan komunikasi yang bervariasi,
yaitu melalui Local Area Network atau pun melalui Wide Area
Network dan dilengkapi dengan sistem software tedistribusi untuk membentuk
fasilitas komputer terintegrasi. Proses dalam sistem terdistribusi dijalankan
secara bersamaan (execute concurrently) dimana proses berinteraksi untuk bekerjasama
dalam mencapai tujuan yang sama dan mengkoordinasikan aktifitas dan pertukaran
informasi yaitu pesan yang dikirim melalui jaringan komunikasi.
Dalam sistem
terdistribusi prosesor yang dimiliki bervariasi, dapat berupa
small microprocessor,work station,mini
computer, dan lain sebagainya. Sebenarnya ada beberapa hal mendasar yang
membedakan antara jaringan komputer yang merupakan dasar dari konsep system
terdistribusi dengan sistem terdistribusi itu sendiri yaitu komputer otonom
yang secara eksplisit terlihat, sedangkan pada sistem terdistribusi komputer
otonom transparan dan juga memiliki lebih banyak masalah dibanding dengan
jaringan komputer. Ada beberapa contoh umum yang merupakan aplikasi dari sistem
terdistribusi, diantaranya :
Ø Internet, merupakan global jaringan interkoneksi komputer yang
berkomunikasi melaluiIP (Internet Protocol)
Ø Intranet, merupakan jaringan teradministrasi terpisah dengan batasan pada
kebijakankeamanan local.
Ø Mobile dan
komputasi diberbagai tempat, laptop, PDA, mobile phone, printer,
peralatanrumah, dll
Ø World WideWeb (www), sistem untuk publikasi dan akses sumber daya dan
layananmelalui Internet.
2.Alasan Sistem Terdistribusi
Ada empat alasan utama untuk
membangun sistem terdistribusi, yaitu:
1.Resource
Sharing Dalam sistem terdistribusi, situs-situs yang berbeda saling terhubung
satu sama lain melalui jaringan sehingga situs yang satu dapat mengakses dan
menggunakan sumber daya yang terdapat dalam situs lain. Misalnya,
user di situs A dapat
menggunakan laser printer yang di miliki situs B dan sebaliknya user di situs B dapat mengakses file yang terdapat di situs A.
2.Computation
Speedup Apabila sebuah komputasi dapat dipartisi menjadi beberapa sub komputasi
yang berjalan bersamaan, maka sistem terdistribusi akan mendistribusikan
sub komputasi tersebut kesitus-situs dalam sistem. Dengan demikian, hal ini
meningkatkan kecepatan komputasi(computation speedup).
3.Reliability
Dalam sistem terdistribusi, apabila sebuah situs mengalami kegagalan, maka
situs yangtersisa dapat melanjutkan operasi yang sedang berjalan. Hal ini
menyebabkan reliabilitas sistem menjadi
lebih baik
4.Communication
Ketika banyak situs saling terhubung melalui jaringan komunikasi,user dari
situs-situs yang berbeda mempunyai kesempatan untuk dapat bertukar
informasi.Selain alasan-alasan utama diatas ada beberapa alasan lain untuk
sistem terdistribusi.
Yaitu:
Ø Distribusi fungsi Komputer memiliki kemampuan fungsi yang berbeda-beda
(client/server, Host/terminal,Data gathering / data processing)
Ø Distribusi beban/keseimbangan Pemberian tugas ke prosesor secukup nya
sehingga unjuk kerja seluruh sistem teroptimasi
Ø Replika KekuatanKumpulan PC memiliki kekuatan yang lebih besar dari super
komputer
Ø Pemisahan Fisik Untuk kehandalan atau redundansi system.
Ø Ekonomis Kumpulan mikroprosesor memberikan harga/unjuk kerja yang lebih
baik dibandingkan dengan main frame.
3.Karakteristik Sistem Terdistribusi
Karakteristik sistem terdistribusi adalah sebagai berikut:
1.Concurrency
of components Pengaksesan suatu komponen/sumber daya (segala hal yang dapat
digunakan bersama dalam jaringan komputer, meliputi H/W dan S/W) secara
bersamaan. Contoh: Beberapa pemakai browser mengakses halaman web
secara bersamaan
2.No global clock Hal ini menyebabkan
kesulitan dalam mensinkronkan waktu seluruh komputer/perangkat yang terlibat.
Dapat berpengaruh pada pengiriman pesan/data, seperti saat beberapa proses
berebut ingin masuk ke critical session.
3.Independent
failures of components Setiap komponen/perangkat dapat mengalami kegagalan
namun komponen/perangkat lain tetap berjalan dengan baik.
4.Tujuam Sistem Terdistribusi
Sistem
terdistribusi dibangun untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin
dicapai,diantaranya :
Ø Untuk memberikan akses bagi pengguna untuk dapat mengembangkan sumber daya sistem.
Ø Peningkatan kecepatan komputasi.
Ø meningkatkan availibilitas atau ketersediaan dan reliabilitas data.
5.Konsep P/K
5.1. Multiprosesor
Yaitu konsep
dimana sebuah komputer dengan beberapa prosesor. Beberapa
prosesor- prosesor tersebut mengakses memori yang sama sehingga konsep ini
lebih sulit untuk dibuat,namun interkoneksi dari konsep multiprocessor ini
lebih cepat.Ada dua bentuk multiprocessor yaitu :
Ø Multiprosesor
dengan Caching
Ø Multiprosesor dengan Switch
5.2Multicomputer
Konsep ini
merupakan konsep dimana beberapa PC terhubung dengan jaringan, yang mana setiap
CPU memiliki memori sendiri-sendiri. Berbeda dengan konsep multi prosesor
tadi,konsep ini lebih mudah dibangun, akan tetapi interkoneksinya lebih lambat.
Gambar berikut menunjukkan multi computer berbasis switch Sistem multi computer
yang paling banyak digunakan dalam sistem terdistribusi adalah sistem Multi computer Heterogen dimana
sistem ini memiliki perbedaan, yaitu baik dari prosesor, memori, I/O
bandwidth dan jaringan.
6.Konsep P/L
6.1.DOS (Distributed Operating System)
Merupakan sistem yang dapat
memanajemen komputer-komputer dan membuat mereka tampak sebagai single
komputer. Selain itu sistem ini pula dapat menjalankan proses di komputer lain
tanpa mengetahui siapa yang meresponnya serta mengatur sumber daya pada sistem
terdistribusi.
6.2.NOS
(Network Operating System)
NOS
merupakan sistem dimana setiap host menjalankan sistem operasi untuk
mengatur sumber daya yang dimilikinya termasuk mengakses sumber daya di
jaringan. Untuk mengakses resource jaringan tersebut dengan menggunakan NFS
(Network File System) serta Samba(implementasi protokol SMB di Win &
Linux).
Selain itu
dengan NOS maka Pengguna dapat mengakses suatu proses di komputer lain dengan
login ke telnet/ssh.
6.3.Middle
ware
Middleware
ini Menyediakan transparensi terhadap keaneka
ragaman plat form dimana proses dan objek pada sekumpulan mesin yang
menerapkan protokol untuk aplikasi terdistribusi.Contoh dari middle ware di
antaranya :
Ø CORBA (OMG)
Ø DCOM (Microsoft)
Ø ODP (ITU-T/ISO)
Ø Java Remote Method Invocation (Sun)
7.Layered Protocol
Model layer
OSI (Open System Interconnection) merupakan model layer protocol yang dibuat
oleh ISO (International Organization for Standar dization). OSI mengacu pada
standar pertukaran informasi diantara sistem-sistem yang terbuka
yaitu sistem yang menerapkan standar OSI. Model Layer OSI dibagi dalam dua
group: upper layer dan lower layer.
Upper layer
fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer.
Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada
lower layer.
Lower layer
adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
8
Application Layer
Ø Application
Layer Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggung
jawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program
e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau
aplikasi komputer lainnya. Contoh protocol aplikasi yang banyak digunakan:
hypertext transfer protocol (HTTP) yang digunakan diworld wide web, file
transfer protocol (FTP) untuk pengiriman file antar komputer,simple mail transfer protocol (SMTP) untuk email.
Ø Presentation Layer Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan
diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen,
.gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data,
enkripsi dan konversi.
Ø Session Layer Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara
dan mengatur koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain.
Koneksi di layer ini disebut session.
Fungsi dari layer ini adalah:
1.Pengendalian
dialog: memantau giliran pengiriman
2.Pengelolaan
token: mencegah dua pihak untuk melakukan operasi yang sangat kritis dan
penting secara bersamaan
3.Sinkronisasi:
menandai bagian data yang belum terkirim sesaat crash pengiriman terjadi,
sehingga pengiriman bisa dilanjutkan tepat ke bagian tersebut.
Ø Transport Layer Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga
koneksi logika end-to-end antar terminal, dan menyediakan penanganan error
(error handling). Fungsinya antara lain: flow control, segmentation/desegmentation,
dan error control. Contoh dari layer ini di antaranya: Transmission Control
Protocol (TCP), User Data gram Protocol (UDP),Stream Control Transmission
Protocol (SCTP).
Ø Network Layer Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan
rute yang harus diambilselama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di
jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket. Contohnya adalah
Internet Protocol (IP).
Ø Data Link Layer Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi
frame yang berhubungan dengan hardware kemudian diangkut melalui media.
komunikasinya dengan kartu jaringan,mengatur komunikasi layer physical antara
sistem koneksi dan penanganan error. Layer ini Memiliki address secara
fisik yang sudah di-kode-kan secara langsung ke network card pada saat
pembuatan card tersebut (disebut MAC
Address).
Contohnya
Ethernet,HDLC, Aloha, IEEE 802, LAN, FDDI.
Ø Physical Layer Bertanggung jawab
atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media seperti
kabel, dan menjaga koneksi fisik antar system. Fungsi utama dari layer ini
adalah untuk menentukan:
1.Berapa volt untuk bit 1 dan 0.
2.Berapa
nanoseconds bit dapat bertahan di saluran komunikasi.
3.kapan
koneksi awal dibuat dan diputuskan ketika dua entiti selesai
melakukan pertukaran data.
4.Jumlah pin
yang digunakan oleh network connector dan fungsi dari setiap pin.Contoh dari
dari layer ini diantaranya : token ring dan IEEE 802.
9.RPC (Remote Procedure Call)
Remote Procedure
Call (RPC) adalah sebuah metode yang memungkinkan kita untuk mengakses
sebuah prosedur yang berada di komputer lain. Untuk dapat melakukan ini sebuah server harus menyediakan layanan remote
procedure Pendekatan yang dilakuan adalah sebuah server membuka socket, lalu menunggu client yang meminta
prosedur yang disediakan oleh server. Bila client tidak tahu harus menghubungi
port yang mana, client bisa me-request
kepada sebuah match maker pada sebuah RPC port yang tetap.
Matchmaker akan
memberikan port apa yang digunakan oleh prosedur yang diminta client. RPC
ini merupakan suatu protokol yang menyediakan suatu mekanisme komunikasi antar
proses yang mengijinkan suatu program untuk berjalan pada suatu
komputer tanpa terasa adanya eksekusi kode pada sistem yang jauh (remotesystem).
9.1.Fitur RPC Fitur-fitur
dalam RPC diantaranya :
Ø Batching calls Fitur Batching calls mengijinkan client untuk mengirim
message calls ke server dalam jumlah besar secara sequence ( berurutan ).
Batching menggunakan protokol streaming byte seperti TCP / IP sebagai
mediumnya. Pada saat melakukan batching, client tidak menunggu server
untuk memberikan reply terhadap tiap messages yang dikirim, begitu pula
dengan server yang tidak pernah mengirimkan messages reply.
Ø Broadcasting Calls Fitur Broadcasting
mengijinkan klien untuk mengirimkan paket data ke jaringan dan menunggu balasan
dari network. FItur ini menggunakan protokol yang berbasiskan paket data
seperti UDP/IP sebagai mediumnya. Broadcast RPC membutuhkan layanan port
mapper RPC untuk mengimplementasikan
fungsinya.
Ø Callback Procedures Fitur Callback Procedures mengijinkan server untuk
bertindak sebagai klien dan melakukan RPC callback ke proses yang dijalankan
oleh klien.
Ø Menggunakan select Subrutin Fitur ini akan memeriksa deskripsi dari suatu
file dan messages dalam antrian untuk melihat apakah mereka siap untuk
dibaca (diterima) atau ditulis (dikirim), atau mereka
dalam kondisi ditahan sementara. Prosedur ini mengijinkan server untuk
menginterupsisuatu aktivitas, memeriksa datanya, dan kemudian melanjutkan
proses aktivitas tersebut.
9.2.Model dan Cara Kerja RPC
Prosedur
call umumnya berkaitan dengan penggunaan stack, penyimpanan para
meter yang diterima dalam stack tersebut dan pengalokasian ruang untuk
lokal variabel.
namun selain itu ada yang
disebut dengan Prosedur Call remote, yang berarti pelaksanaan proses diatas
namun pada suatu sistem lain yang berhubungan melalui suatu jaringan.
Sistem prosedur remote ini memiliki cara kerja yang sedikit banyak mirip, namun
berbeda dengan prosedur call biasa.Tiap prosedur yang dipanggil dalam RPC, maka
proses ini harus berkoneksi dengan server remote dengan mengirimkan semua
parameter yang dibutuhkan, menunggu balasan dari server dan melakukan proses
kemudian selesai. Proses di atas disebut juga dengan stub pada sisi klien.
Sedangkan Stub pada sisi server adalah proses menunggu tiap message yang
berisi permintaan mengenai prosedur tertentu. Server harus membaca tiap
parameter yang diberikan,kemudian memberikan prosedur lokal yang sesuai dengan
permintaan dan parameter. Kemudian setelah eksekusi, server harus mengirimkan
hasil kepada pihak pemanggil proses.
9.3.Kelebihan RPC
Ø Relatif mudah digunakan Pemanggilan remote procedure tidak jauh berbeda dibandingkan pemanggilan
local procedure. Sehingga pemrogram dapat berkonsentrasi pada software
logic, Komunikasi Hal. Sistem
Terdistribusi tidak perlu memikirkan low level details seperti socket,
marshalling & unmarshalling.
Ø Robust (Sempurna) Sejak th 1980-an RPC telah banyak digunakan dlm pengembangan
mission-critical application yg memerlukan scalability, fault tolerance, &
reliability.
9.4.Kekurangan RPC
Ø Tidak fleksibel terhadap perubahan Static relationship between client &
server at run-time.
Ø Berdasarkan prosedural/structured programming yang sudah ketinggalan jaman
dibandingkan OOP.
10. ROI (Remote Object Invocation)
Meskipun
teknologi RPC ini relatif sudah memberikan kenyamanan bagi developer,
tapi perkembangan yang terjadi di bidang pemrograman berorientasi objek
akhirnya menuntut kehadiran teknologi baru. ROI merupakan sebuah teknik
pemanggilan method remote yang secara umum lebih baik dari pada RPC. ROI ini
merupakan teknologi berbasis object yang sudah terbukti bagus untuk
pengembangan aplikasi stand alone.
Ada dua istilah dalam remote
object yaitu:
1.Proxy
Mirip dengan client stub dalam RPC dimana implementasi interface object
sesungguhnya berada di mesin yang lain. Proxy berjalan di address space
client.
2.Skeleton Mirip dengan server stub dalam RPC.Implementasi
dari ROI sendiri adalah RMI (Remote Method Invocation). RMI merupakan teknologi
DS yang memungkinkan sebuah JVM memanggil metode sebuah object yang berjalan di JVM yang lain. RMI
memungkinkan kita untuk mengirim obyek sebagai parameter dari remote
method. Dengan dibolehkannya program Java memanggil method padaremote obyek,
RMI membuat pengguna dapat mengembangkan aplikasi Java yang
terdistribusi pada jaringan. Aplikasi RMI sering terbagi menjadi dua
bagian yaitu server dan client. Server mempunyai beberapa remote objects,
dan reference nya serta menunggu jika client ingin memanggil remote object
tersebut. Sedangkan Client mendapatkan remote refernce untuk satu atau lebih
remote object di dalam server, dan kemudian memanggil metode di dalamnya. RMI
menyediakan mekanisme sehingga server dan client dapat berkomunikasi dan tukar
menukar informasi timbal balik. Aplikasi seperti ini disebut dengan distri
buted object application. Aplikasi terdistribusi dengan Java RMI terdiri atas
interfaces and classes. Interfaces mendifinisikan methods sedangkan class
mengimplementasikan metode yang di definisikan di dalam interfaces Objects
(perwujudan dari class) yang mempunyai metode tersebut (yang dapat dipanggil
dari jauh) disebut dengan remote objects. Suatu object akan menjadi remote jika
mengimplementasikan suatu remote interface, yang mempunyai karakteristik sbb :
1.RMI memperlakukan remote
object berbeda dengan yang non-remote object, ketika object tersebut dikirim ke
VM yang lain.
2.Selain membuat copy object
ke VM penerima, RMI mengirim satu remotes tub untuk satu remote object.
ü Stub ini beraksi sebagai perwakilan lokal, proxy, untuk remote object tsb,
dan untuk pemanggilnya, remote reference.
ü Remote reference memanggil metode pada stub lokal, yang bertanggung jawab
untuk memanggil ke remote object.
3.Stub (untuk remote object) meng-implements remote interfaces yang remote
object juga meng-implements.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat
di simpulkan bahwa sistem terdistribusi merupakan sekumpulan prosesor yang
tidak saling berbagi memori atau clock dan terhubung melalui jaringan
komunikasi yang bervariasi, yaitu melalui Local Area Network atau pun
melalui Wide Area Network dan dilengkapi dengan sistem software
tedistribusi untuk membentuk fasilitas komputer terintegrasi.
Sistem
terdistribusi dibangun untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin
dicapai,diantaranya :
Ø Untuk memberikan akses bagi pengguna untuk dapat mengembangkan sumber daya sistem.
Ø Peningkatan kecepatan komputasi.
Ø meningkatkan availibilitas atau ketersediaan dan reliabilitas data.
B.Saran
Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun sadar
bawasannya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Tuhan Azza Wa’jala hingga
dalam penulisan dan penyusununnya masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang konstruktif akan senantiasa penulis nanti dalam upaya
evaluasi diri.
DAFTAR PUSTAKA
0 Response to "Sistem Informasi Terdistribusi - Makalah"
Posting Komentar